| 0 comments ]

Hari Kartini menjadi momen spesial bagi wanita Indonesia. Tepat di hari ini, PT Martina Berto Tbk kedatangan tamu istimewa.

Hari ini, PT Martina Berto Tbk menerima kunjungan Women's International Club (WIC) yang ingin merayakan hari istimewa ini dengan mengenal kebudayaan Indonesia lebih dalam. Puluhan peserta yang datang ke kantor pusat sekaligus pabrik Martha Tilaar di kawasan industri Pulogadung, di antaranya para istri duta besar yang bertugas di Indonesia.

Dalam kunjungan ini, WIC dan PT Martina Bertho Tbk “sharing” soal pemberdayaan wanita, pengenalan budaya Indonesia, pendidikan kecantikan melalui demo, juga program “Go Green” yang telah dijalankan perusahaan yang telah berdiri sejak 1977 ini.

"Perlu kerja keras untuk saya mengedukasi wanita Indonesia untuk ‘go back to nature’ dan mencintai kebudayaan sendiri," kata Martha Tilaar, Chairwoman & Founder Martha Tilaar Group saat memberi sambutan acara "Women Partnership for Caring World" di Pulogadung, Jakarta Utara, Kamis (21/4/2011).

"Ibu Martha Tilaar adalah salah satu contoh Kartini masa kini yang aktif dan ‘powerful’ dalam kegiatan ‘empowering women’," sahut Rita D Pusponegoro, President WIC pada kesempatan yang sama.

Para anggota WIC juga diberi kesempatan untuk melakukan kunjungan pabrik (factory visit) untuk melihat lebih dekat proses pembuatan produk-produk kosmetik dan spa Martha Tilaar yang terbuat dari bahan alami hasil kekayaan alam Indonesia. Kunjungan pabrik sekaligus menjadi kesempatan bagi PT Martina Bertho Tbk untuk memperkenalkan produk lokal dalam negeri yang pengolahannya didukung riset ilmiah serta teknologi modern dan higienis.

Para peserta juga diajak mengunjungi museum yang memajang saksi perjalanan Martha Tilaar dalam mendirikan dan membesarkan PT Martina Bertho Tbk. Pada beberapa titik masuk lokasi, disediakan juga “booth” untuk para tamu membeli produk-produk Martha Tilaar dan hasil kerajinan UKM binaan Martha Tilaar.

Sebagai puncak kegiatan, peserta diperkenalkan dengan salah satu alat musik khas sunda yang telah mendunia, yakni angklung. Angklung telah terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010. Kehadiran Saung Angklung Mang Udjo yang langsung didatangkan dari Bandung menjadi kemeriahan tersendiri bagi para peserta.

0 comments

Post a Comment